Langsung ke konten utama

Urusanku

Padahal kita tak pernah ada ikatan sebelumnya. Namun entah kenapa, rasanya seperti baru kemarin kau menghampiri kosku untuk makan nasi goreng yg murah. Seperti baru kemarin saja kita main ayunan di taman. Waktu seakan sama sekali tak melarikan diri dari kita. 

Beberapa kali notif "Lihat Kenangan" muncul di akun Google Photos ku. Lalu menampilkan tempat2 yang sempat kita sambangi. Ternyata sudah 2 tahun lalu. Ahh 2 tahun hanya ilusi. Yang sebenarnya ittu cuma baru kemarin. 24 jam yg lalu. Ahh aku menyesal tak pernah meng-capture mu sama sekali dalam galeri. Hanya kumpulan pemandangan-pemandangan serta jalanan batu yang ada di hutan pinus Mangunan. Tak ada wajah mu. Haha.

Notif itu terus muncul. Menampilkan foto2 saat di bukit apaaaaa gitu. Aku lupa namanya. Pokoknya banyak burung2 merpati yang tiap ku kejar, selalu lari. Seolah tak menginginkanku, haha. Padahal aku sudah mandi dan sudah wangi kala itu. Namun lagi-lagi, tak ada wajahmu yang muncul. Namun aku ingat, kau ada di situ bersamaku kala itu. Hanya saja, lagi-lagi aku tak meng-capture mu.

Sepertinya hanya denganmu ku punya memori se tajam ini. Lagi-lagi, padahal kita tak pernah ada ikatan. Bahkan aku sama sekali tak punya ingatan tentang 2 mantanku sebelumnya. Ya iyalah. Masih SMP, haha. Itupun hanya bermain sms. 

Mungkin berbeda ya denganmu. Yang sebelum atau sesudah hadirku,  kau telah banyak menciptakan memori memori lain dengan orang-orang yang lebih berharga. Telah menciptakan kata "i love you" berkali-kali pada orang yang berbeda. Dan bahkan aku orang ke sekian yg pernah mendapat giliran itu.

Entahlah. Itu urusanmu. Yang penting, terimakasih telah memberikan kesempatan untukku mengutarakan kata-kata seperti itu. Ini pertama kali. Dan, cukup melegakan ternyata. :)

Lega di sini dalam artian sudah tak ada beban lagi dalam fikiranku. Mau kau terima atau tidak, itu urusanmu. Mau bagaimanapun responmu, itu urusanmu. Mau setelah itu kau tak lagi peduli lagi denganku, itu urusanmu. Urusanku hanya, mengungkapkan apa yang aku rasakan. 

Dan kini, urusanku telah selesai....   :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

New Chapter for My "F"

Haha sudah usang ternyata. Aku kembali dengan cerita baru. Kembali ke blog keramat yang isinya umpatan2 manis terkait hati yang sampai saat ini masi "tak terkonsep". Waktu berjalan lambat pada keadaan hati yang porak-poranda. Semalam air mataku berjingkrak kembali. Bercampur dengan luapan emosi kepadanya yang tak berujung tenang. Entah manusia macam apa kau. Empati NOL.  Kami kembali bersama setelah tragedi "nguping" malam itu. Tepatnya kau yang memilih kembali. Dengan segala resiko yang akan terjadi di kemudian hari. Entah setan atau malaikan yang memenangkan hatiku ketika itu. Semalam aku berhadapan dengan monster. Mengapa tak kau katakan saja yang sebenarnya. Aku bukan jaksa penuntut umum yang menuntutmu bersujud di kelingking jari kakiku. Dan permintaanku tak semuluk-muluk korban investasi bodong Indra Kenz.  Mengapa kau sulit sekali menangkap maksudku. Cukup bilang "Iya, nanti kalau kau menyakannya lagi, aku bilang apa adanya." Cukup. Maka dunia akan ...

Puisi Nyeleneh

Nah, ternyata puisi gak harus muluk muluk pake kata kata yang puitis atao dengan majas majas yang hyperboll. Bagi loe yang pengen mbuat puisi tapi gak bisa berkata-kata yang puitis, loe bisa cari alternatif lain yaitu bikin puisi dengan kata-kata nyeleneh nan aneh.   Jadi gak harus pake kata yang indah-indah. yang penting loe bisa ngerangkai dengan bumbu-bumbu kata yang lucu. Jadi kesan orang yang mbaca tuh gak bosen dan cenderungg ingin mbaca terus. Bentuknya emang gak berbait-bait, tapi lebih ke paragraf dengan makna tersirat. Contohnya gini : "Bila malam enggan menghilang dari hari ini, dan terus bergelayut menggelapkan wajah lucuku yang buram, maka jangan kau bersedih atau melakukan hal yang dapat merubah semut menjadi badak atau tikus menjadi segerombolan sapi betina berkepala kadal." "Mungkin malam bukan segalanya bagimu dan tak berarti apa apa bagimu dan mungkin sepotong kue bertabur sambel trasi jauh lebih berharga untukmu. Namun k...