Sendal Jepit

 Guys, sebenarnya puisi nggak harus pake bahasa kaku yang berjubel dengan majas ironi berlebihan. Ada kalanya loe bisa pake bahasa yang santai dan mudah dicerna tapi dengan gaya bahasa yang sedikit aneh alias nyeleneh. Jadi si pembaca atau pendengar puisi loe nggak harus membutuhkan penghayatan tingkat tinggi yang menguras pikiran. Contohnya seperti puisi ini guys : Ketika ku berlari di hamparan kerikil tumpul tanpa alas sepatu maupun sendal, maka tak perlulah kau mengeluarkan luapan amarahmu dan menciptakan semburat lelucon dari balik gigi palsumu. Ini hanya ocehan belaka bagiku dan bukan merupakan keseriusan tingkat tinggi bagimu.  ( maknanya, ketika aku melakukan suatu hal, kalian ngga usah peduli dengan apa yang aku lakukan. Biarkan aku berbuat semauku ) Hatiku hanya ingin menggoreskan untaian kata galau di hamparan otak kedap udara, bukan di gundukan mimpi labil yang tiap hari kau timbun dengah segenap tenaga dalammu dan serangkaian teori pencak silat konyolmu.  ( Makna