Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Selesai

Sudah yaa... Patah hati di umur segini kok nyesek banget rasanya haha Kenapa ngga dari dulu, pas SMA gitu misal.  Kenapa sekarang. Ya sudah lah yaa. Mari sama-sama tumbuh dewasa Memilih jalan yang kita anggap baik Lalu menjalaninya dengan lebih baik Semua akan hilang pada waktunya sendiri-sendiri Mungkin kini saatnya aku hilang Dari hidupmu Selesai...

Kesinilah

Bahkan setahunpun tak cukup membuatmu hilang dari ingatanku.  Ahh nyesek sekali kali ini.  Sini, kesinilah.  Kita telusuri kembali jalanan kota yang ramai itu.  Tanpa jaket, tanpa helm Tanpa mantol juga Biar hujan ikut mendinginkan hatiku yg mulai panas Kesinilah Kita samperin abang2 makelor yang mulai lelah dagang hingga malam Kita ayunkan ayunan yang nganggur di malam hari Kita coba oreo yang hanya dipajang tanpa bisa dimakan itu Lalu berayun lagi Berayun di setiap ayunan yang kita jumpai di pinggir jalan Kesinilah Kesini sebentaaaar saja Kita cari nasi goreng limaribuan yang bahkan rasanya tidak jelas, tapi slalu ku katakan lezat Lalu kita cari gang gang sempit yang ada lampu kelap kelipnya Kesinilah Barang sekejap saja Lalu kita menuju kali code yang belum sempat kita datangi. Atau layar lebar yang belum sempat kita masuki Sudah.. Itu saja Selebihnya hanya kenangan Yang mari kita pilih Kubur dalam-dalam,  Atau kita hilangkan pelan pelan

Ku kira

Ku kira semua sudah selesai. Setelah ku ungkapkan rasaku padanya, aku bisa pergi sembari kulupakan semua hal tentangnya. Ku kira kubisa lega dan tenang menghilang dari duniamu pelan-pelan. Ku kira semua memori tentangmu akan segera lenyap dan ku bisa melanjutkan perjalanan dalam mencari penggantimu.  Namun tidak. Tidak. Sama sekali tidak. Semakin kuabaikan dirimu, sakit ini makin menjadi. Namun tak ada pilihan lain selain mengabaikan. Ahh... Berat memang.  Ok, mulai hari ini kumulai lebih keras lagi menghilangkanmu dari duniaku.... 

Sebuah pesan rahasia untukmu

Ku kira kini kau telah mengerti apa yang ada di fikiranku, perasaan apa yang berpendar di hatiku, atau kata-kata apa yang ingin kutuangkan tepat di hadapanmu. Itu yang ingin ku sampaikan sedari dulu. Butuh keberanian tingkat dewa untukku utarakan semua hal yang selama ini berpetak umpet ria di benakku. Semua masa-masa sulit yang mungkin hanya tersirat dalam sebuah caption instagram ataupun twitter. Meski yang terlontar hanya 3 kata saja, namun itu kali pertama kuucapkan pada seseorang. Kamu. Haha... konyol memang. Di seperempat abadku yang tinggal menunggu hitungan minggu, akhirnya kulantunkan kata-kata ini. Epic. Namun itu sepertinya sejarah baru di sepanjang karirku menjalani hidup sebagai seorang Laila. Bahkan ke ayah ibupun belum pernah kukatakan hal seperti ini. Deg-gedan memang. Butuh kucuran air mata beberapa tetes untuk mengiringi kata-kata ini. Bukan alunan beberapa tangga nada lagu atau playlist dari Gfriend dan IU.  Hahaa. Namun, sudahlah. Itupun sepertinya tak kan mengubah