Langsung ke konten utama

Sebuah pesan rahasia untukmu

Ku kira kini kau telah mengerti apa yang ada di fikiranku, perasaan apa yang berpendar di hatiku, atau kata-kata apa yang ingin kutuangkan tepat di hadapanmu. Itu yang ingin ku sampaikan sedari dulu. Butuh keberanian tingkat dewa untukku utarakan semua hal yang selama ini berpetak umpet ria di benakku. Semua masa-masa sulit yang mungkin hanya tersirat dalam sebuah caption instagram ataupun twitter.

Meski yang terlontar hanya 3 kata saja, namun itu kali pertama kuucapkan pada seseorang. Kamu. Haha... konyol memang. Di seperempat abadku yang tinggal menunggu hitungan minggu, akhirnya kulantunkan kata-kata ini. Epic. Namun itu sepertinya sejarah baru di sepanjang karirku menjalani hidup sebagai seorang Laila.

Bahkan ke ayah ibupun belum pernah kukatakan hal seperti ini. Deg-gedan memang. Butuh kucuran air mata beberapa tetes untuk mengiringi kata-kata ini. Bukan alunan beberapa tangga nada lagu atau playlist dari Gfriend dan IU.  Hahaa.

Namun, sudahlah. Itupun sepertinya tak kan mengubah apa yang sudah terjadi. Aku yang sekarang masih tetep sendiri, dan kau yang masih bersamanya. Itu sebuah..... monokrom. 

Tak apa, dalam perasaan musti ada gejolak angin muson. Hingga menemukan angin yang benar-benar sepoi-sepoi. Seperti angin pantai di pagi hari sembari menyambut sunrise. Dan kamu...... Ahh kamu. Entah kau angin apa. Lewat, lalu hilang tanpa pamit. Kembali hanya memberi gemuruh puting beliung. Atau, yang lebih ringan. Angin yang keluar dari kipas angin. Berhembus, kurasakan, namun mendadak mati karna kipas yang rusak.

.

Kau beruntung. Sungguh beruntung. Menemukan wanita yang begitu perhatian, pintar memasak, pintar menjahit, menyulam macrame, melukis, make up, ah.... Akupun kagum dengannya :)  Sebuah penyesalan bila kau sia-siakan hanya demi anak kecil yang masih susah makan, juga minum  :')

Berbahagialah kamu. Aku tak bisa mengungkapkan sejauh ini bila tak melalui blog tersembunyi ini. Semoga pesanku tersampaikan tanpa harus kau membaca ini, karna ini aib yang sebenarnya indah, bila ku katakan sedari dulu, namun sayangnya terlambat.

Terimakasih atas semua laku yang manis, kata-kata yang santun, pemandangan gunung yang indah, ayunan kora-kora yang menegangkan, makelor yang lezat, motor yang siaga mengajakku keliling kota, cumi goreng yang mengejutkan, pasar Klithikan yang menyeramkan, sepatu bekas yang menawan, hati yang sabar, dan....  perasaan cinta padaku yang tulus. Terimakasih. Love you...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita

Hy...  Kamu dimana? Aku ingin cerita Tentang mata yang susah merem Kulit yang alergi ikan Tirai baru jendela kamarku Dan es pisang ijo yg lezat :)  Hy...  Malam ini, kamu dimana?  Aku ingin ngebacot Tentang kamar yang panas padahal sudah ada kipas angin Cucian yg ngga wangi padahal sudah pakai banyak detergent Tikus yg berkeliaran di dapur Dan kamar mandi yg sudah ku gosok gosok tetap saja ngga glowing :)  Sudah.. Itu aja..  Selamat istirahat kamu..  Kapan2 ayo kita mendaki bukit lagi,  Atau jelajah pasar malam...   :) 

Puisi Orang yang Jatuh Cinta Diam-Diam

Sajak Pilu Untuk Lelaki di Seberang Sana Kau.... Dengan segala rupa parasmu, Ujung hidung menawanmu, Bibir manis yang bespektrum dengan kedua pipi dan kulit putihmu.... Mata tajam dengan lentik bulu mata serta kelopakmu ... Kau... Dengan tatapan tajammu yg sejenak mengarah tepat di balutan kolosal dalam penglihatanku, Meratakan seluruh gelombang dalam permukaan pandanganku, Bersenyawa terhadap simfoni liar dalam mahligai tarian si kawanan serdadu angin senja., Menggeliat dengan serpihan radius komponen jarak antara, aku, kau.... dan, Cinta .... Kau.. Dengan untaian lisan yg terlontar, Mengudara dan menggravitasikan terhadap medan magnet abstrak tanpa perantara, Dan mendaratkan dalam ruang pemberhentian kosong kedap udara, Itu, hatiku.... Dan, kau... Entah panah emas macam apa, yang berhasil kau tarik ulurkan dari genggaman busur hatimu, Sehingga mampu melesat kilat bak permadani bermesin rocket antariksa, Dan menyelinap hebat mengendus perla

Kesinilah

Bahkan setahunpun tak cukup membuatmu hilang dari ingatanku.  Ahh nyesek sekali kali ini.  Sini, kesinilah.  Kita telusuri kembali jalanan kota yang ramai itu.  Tanpa jaket, tanpa helm Tanpa mantol juga Biar hujan ikut mendinginkan hatiku yg mulai panas Kesinilah Kita samperin abang2 makelor yang mulai lelah dagang hingga malam Kita ayunkan ayunan yang nganggur di malam hari Kita coba oreo yang hanya dipajang tanpa bisa dimakan itu Lalu berayun lagi Berayun di setiap ayunan yang kita jumpai di pinggir jalan Kesinilah Kesini sebentaaaar saja Kita cari nasi goreng limaribuan yang bahkan rasanya tidak jelas, tapi slalu ku katakan lezat Lalu kita cari gang gang sempit yang ada lampu kelap kelipnya Kesinilah Barang sekejap saja Lalu kita menuju kali code yang belum sempat kita datangi. Atau layar lebar yang belum sempat kita masuki Sudah.. Itu saja Selebihnya hanya kenangan Yang mari kita pilih Kubur dalam-dalam,  Atau kita hilangkan pelan pelan