Aku kehilangan strategi bagaimana ku harus bersikap di depanmu. Ramah, cuek, atau justru kasar. Semua sudah ku coba. Namun selalu saja, ku merasa itu tidak tepat. Aku kehilangan diriku yang natural untuk bertingkah di depan orang lain. Itu bukan aku. Aku tak seperti itu.
Aku bisa saja senyum, menjawab semua pertanyaanmu dengan ramah, dan bertanya balik seputar kabarmu, kegiatanmu saat ini, kerjaanmu, atau drakor apa yg tengah kau tonton. Atau juga, lagu Gfriend apa yang terakhir kau dengar. Ahh.. Sepertinya sudah tak kau dengarkan lagi ya.
Tak apa, mengetahui kau masih ada di pulau yang sama denganku sudah cukup membuatku tenang. Mendengar pernyataan bahwa kau masih sayang, itu cukup menenangkan pikiran. Meski entah, kau memberikan pernyataan yang persis seperti itu ke berapa wanita mungkin. Hahaa.. Fakboy memang.
Yang jelas, beri tau aku, kapanpun kau mulai berhenti memikirkanku, kapan berhenti menyayangiku, atau kapan rasamu terhadapku lenyap. Supaya apa? Aku tenang melihat kau bahagia dengan yg lain.
Melihat kenyataan kau menyayangiku dengan posisi kau masih bersamanya itu..... sesuatu. Ah.. Sulit ku jabarkan di sini.
Tak masuk akal. Sungguh tak masuk akal. Logikanya, bila menyayangiku, sudah tentu serius dan mau menikahiku. Ahhh entahlah..
Besok aku mulai cerita si A lagi, melihat bagaimana perjuangannya mendapatkan hatiku. Susah memang, hatiku terkenal keras seperti batu. Bahkan untuk menyadari bahwa aku juga menyayangi orang yg menyayangikupun butuh bertahun-tahun lamanya. Telat :(
Oon emang aku.
Komentar
Posting Komentar
minta coment nya donk ^_^