"Jika tidur menjadi adaptasi kenikmatan kedua setelah surga, maka tak perlu kau buka katup matamu hanya demi menatap lekuk keriting dalam semburat lutut dan sikutku, atau demi mencuri kerlingan pantulan cahaya lampu jalanan untuk dipadukan dengan butiran mutiara Swarowsky milik Syahrini yang terpampang lesu di kedua bola mata sipitmu."
"Tidurlah, jelajahi dunia palsumu dan berselancarlah dalam khayalan liarmu. Tak perlu kau menunggu sendal jepitku dan semua tetek bengek yang terpajang di kawasan hidung belangku. Aku tak akan mengganggu atau mengusikmu. Karna menggalaukan diri dan bergulat dalam tumpukan cucian kotor serta menenggelamkan fikiran dalam tulisan ceker ayam khas remaja labil stadium akut jauh lebih menyenangkan dibandingkan ikut menjelajah bersamamu dengan ketidakjelasan rute serta warteg mana yang akan dituju."
"Khayalanku jauh lebih extrem dari yang bayangkan. Dan jauh lebih mustahil dari kemustahilan yang ada di negri dongeng sekalipun. Dan untuk menggapainya, aku butuh ratusan otak jenius yang bersedia didonorkan pada tempurung otakku atau bahkan ribuan hingga jutaan otak bercap Albert Einstein."
"Ahh... Tak perlu kau dengarkan celoteh banci yang terlontar dari tenggorokan mulusku, atau nada sumbang yang menyelinap melalui sela sela gigi gingsulku. Karna sama sekali tak berguna bagi orang berguna sepertimu. Berlarilah. Tinggalkan aku disini. Aku tak pantas mengikutimu, mengikuti jejakmu, langkahmu, kakimu, tanganmu, perutmu, tulangmu, dan usus dua belas jarimu..."
Komentar
Posting Komentar
minta coment nya donk ^_^