Langsung ke konten utama

Sajak Kaleng Kadaluarsa





"Jika tidur menjadi adaptasi kenikmatan kedua setelah surga, maka tak perlu kau buka katup matamu hanya demi menatap lekuk keriting dalam semburat lutut dan sikutku, atau demi mencuri kerlingan pantulan cahaya lampu jalanan untuk dipadukan dengan butiran mutiara Swarowsky milik Syahrini yang terpampang lesu di kedua bola mata sipitmu."

"Tidurlah, jelajahi dunia palsumu dan berselancarlah dalam khayalan liarmu. Tak perlu kau menunggu sendal jepitku dan semua tetek bengek yang terpajang di kawasan hidung belangku. Aku tak akan mengganggu atau mengusikmu. Karna menggalaukan diri dan bergulat dalam tumpukan cucian kotor serta menenggelamkan fikiran dalam tulisan ceker ayam khas remaja labil stadium akut jauh lebih menyenangkan dibandingkan ikut menjelajah bersamamu dengan ketidakjelasan rute serta warteg mana yang akan dituju."

"Khayalanku jauh lebih extrem dari yang bayangkan. Dan jauh lebih mustahil dari kemustahilan yang ada di negri dongeng sekalipun. Dan untuk menggapainya, aku butuh ratusan otak jenius yang bersedia didonorkan pada tempurung otakku atau bahkan ribuan hingga jutaan otak bercap Albert Einstein."

"Ahh... Tak perlu kau dengarkan celoteh banci yang terlontar dari tenggorokan mulusku, atau nada sumbang yang menyelinap melalui sela sela gigi gingsulku. Karna sama sekali tak berguna bagi orang berguna sepertimu. Berlarilah. Tinggalkan aku disini. Aku tak pantas mengikutimu, mengikuti jejakmu, langkahmu, kakimu, tanganmu, perutmu, tulangmu, dan usus dua belas jarimu..." 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

New Chapter for My "F"

Haha sudah usang ternyata. Aku kembali dengan cerita baru. Kembali ke blog keramat yang isinya umpatan2 manis terkait hati yang sampai saat ini masi "tak terkonsep". Waktu berjalan lambat pada keadaan hati yang porak-poranda. Semalam air mataku berjingkrak kembali. Bercampur dengan luapan emosi kepadanya yang tak berujung tenang. Entah manusia macam apa kau. Empati NOL.  Kami kembali bersama setelah tragedi "nguping" malam itu. Tepatnya kau yang memilih kembali. Dengan segala resiko yang akan terjadi di kemudian hari. Entah setan atau malaikan yang memenangkan hatiku ketika itu. Semalam aku berhadapan dengan monster. Mengapa tak kau katakan saja yang sebenarnya. Aku bukan jaksa penuntut umum yang menuntutmu bersujud di kelingking jari kakiku. Dan permintaanku tak semuluk-muluk korban investasi bodong Indra Kenz.  Mengapa kau sulit sekali menangkap maksudku. Cukup bilang "Iya, nanti kalau kau menyakannya lagi, aku bilang apa adanya." Cukup. Maka dunia akan ...

Puisi Nyeleneh

Nah, ternyata puisi gak harus muluk muluk pake kata kata yang puitis atao dengan majas majas yang hyperboll. Bagi loe yang pengen mbuat puisi tapi gak bisa berkata-kata yang puitis, loe bisa cari alternatif lain yaitu bikin puisi dengan kata-kata nyeleneh nan aneh.   Jadi gak harus pake kata yang indah-indah. yang penting loe bisa ngerangkai dengan bumbu-bumbu kata yang lucu. Jadi kesan orang yang mbaca tuh gak bosen dan cenderungg ingin mbaca terus. Bentuknya emang gak berbait-bait, tapi lebih ke paragraf dengan makna tersirat. Contohnya gini : "Bila malam enggan menghilang dari hari ini, dan terus bergelayut menggelapkan wajah lucuku yang buram, maka jangan kau bersedih atau melakukan hal yang dapat merubah semut menjadi badak atau tikus menjadi segerombolan sapi betina berkepala kadal." "Mungkin malam bukan segalanya bagimu dan tak berarti apa apa bagimu dan mungkin sepotong kue bertabur sambel trasi jauh lebih berharga untukmu. Namun k...