Langsung ke konten utama

Malamku di Puncak Menara

Mendapatkanya, lagi.
Suram..
Galau..
Abstrak..
Diam..
Entahlah..

Tak bernyawa, ini
Tanpa makna
Menggantungkan pada waktu
Ahh..
Apa artinya ?

Kau disana..
Akupun tak mengerti ini
Kau bersenandung
Aku diam

Andai kau melihatku
Aku ingin..
Membalikkan keadaan
Ahh..
Bodoh
Itu tergantung ..

Oya ?
Tergantung ?
Atau malah menggantung ?
Tanpa beban..
Kau kembali berontak
Dan akupun masih tetap diam..

Aku hanya melempar padanya
Dalam kesempitan..
Namun terlihat kedekatan..
Yang..
Sangat dapat kubandingkan..

Salahkah ?
Aku hanya membagi duniaku
Dan..
Kurasa kaupun begitu

Ku mencari..
Bala kurawa malam..
Itu kawan yg sesungguhnya

Bukan keegoisan
Bukan pelarian
Bukan pembuangan
Bukan pula pesakitan

Tapi ini malam..
Ketentraman
Keakraban
Ketulusan
Dan
Kesetiaan

Ya,
Ini hanya malam
Kurasa ini benar
Tanpa pengujian laboratorium
Aku tau..
Dan aku memang tau

Malam menemaniku
Menentramkanku
Akrab padaku
Dan
Setia padaku

Dengan malam
Aku dapat membandingkan
Antara kau dengan ini

Ini malam..
Ku enggan meninggalkanmu
Pagi
Lambatkanlah caramu memerangi malam..

Aku menggema
Di sudut malam
Kebersamaan
Kesetiaan


Ini malam ...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

New Chapter for My "F"

Haha sudah usang ternyata. Aku kembali dengan cerita baru. Kembali ke blog keramat yang isinya umpatan2 manis terkait hati yang sampai saat ini masi "tak terkonsep". Waktu berjalan lambat pada keadaan hati yang porak-poranda. Semalam air mataku berjingkrak kembali. Bercampur dengan luapan emosi kepadanya yang tak berujung tenang. Entah manusia macam apa kau. Empati NOL.  Kami kembali bersama setelah tragedi "nguping" malam itu. Tepatnya kau yang memilih kembali. Dengan segala resiko yang akan terjadi di kemudian hari. Entah setan atau malaikan yang memenangkan hatiku ketika itu. Semalam aku berhadapan dengan monster. Mengapa tak kau katakan saja yang sebenarnya. Aku bukan jaksa penuntut umum yang menuntutmu bersujud di kelingking jari kakiku. Dan permintaanku tak semuluk-muluk korban investasi bodong Indra Kenz.  Mengapa kau sulit sekali menangkap maksudku. Cukup bilang "Iya, nanti kalau kau menyakannya lagi, aku bilang apa adanya." Cukup. Maka dunia akan ...

Puisi Nyeleneh

Nah, ternyata puisi gak harus muluk muluk pake kata kata yang puitis atao dengan majas majas yang hyperboll. Bagi loe yang pengen mbuat puisi tapi gak bisa berkata-kata yang puitis, loe bisa cari alternatif lain yaitu bikin puisi dengan kata-kata nyeleneh nan aneh.   Jadi gak harus pake kata yang indah-indah. yang penting loe bisa ngerangkai dengan bumbu-bumbu kata yang lucu. Jadi kesan orang yang mbaca tuh gak bosen dan cenderungg ingin mbaca terus. Bentuknya emang gak berbait-bait, tapi lebih ke paragraf dengan makna tersirat. Contohnya gini : "Bila malam enggan menghilang dari hari ini, dan terus bergelayut menggelapkan wajah lucuku yang buram, maka jangan kau bersedih atau melakukan hal yang dapat merubah semut menjadi badak atau tikus menjadi segerombolan sapi betina berkepala kadal." "Mungkin malam bukan segalanya bagimu dan tak berarti apa apa bagimu dan mungkin sepotong kue bertabur sambel trasi jauh lebih berharga untukmu. Namun k...