Haha sudah usang ternyata. Aku kembali dengan cerita baru. Kembali ke blog keramat yang isinya umpatan2 manis terkait hati yang sampai saat ini masi "tak terkonsep".
Waktu berjalan lambat pada keadaan hati yang porak-poranda. Semalam air mataku berjingkrak kembali. Bercampur dengan luapan emosi kepadanya yang tak berujung tenang. Entah manusia macam apa kau. Empati NOL.
Kami kembali bersama setelah tragedi "nguping" malam itu. Tepatnya kau yang memilih kembali. Dengan segala resiko yang akan terjadi di kemudian hari. Entah setan atau malaikan yang memenangkan hatiku ketika itu.
Semalam aku berhadapan dengan monster. Mengapa tak kau katakan saja yang sebenarnya. Aku bukan jaksa penuntut umum yang menuntutmu bersujud di kelingking jari kakiku. Dan permintaanku tak semuluk-muluk korban investasi bodong Indra Kenz.
Mengapa kau sulit sekali menangkap maksudku. Cukup bilang "Iya, nanti kalau kau menyakannya lagi, aku bilang apa adanya." Cukup. Maka dunia akan baik-baik saja dan perang dunia kesekian tak akan mencuat.
Aku membencimu. Kau jahat. Orang terjahat. Membiarkanku menyimpan rasa benci ini berkecamuk di setiap detiknya. Yang kemudian menghambat waktu untuk berlari. Hingga kurasakan waktu berjalan sangat lelet.
Dimana peranmu sebagai kekasihku. Mana upayamu untuk menenangkanku. Bedebah!
Komentar
Posting Komentar
minta coment nya donk ^_^