Sudah ya... Mengagumimu cukup sampai di sini saja.. Terimakasih untuk semua lakumu yang pernah menemaniku.. Memastikan kamu bahagia, itu cukup bagiku.. Di manapun kamu berada, asalkan tawamu masih tersungging di pipimu, itu membuatku senang juga.. Sebetulnya aku masih ingin bermain perahu perahuan denganmu Ayun ayunan di taman Naik turun di bianglala Mengucapkan selamat istirahat setiap malam Atau sekedar menanyakan "Hari ini senang?" Tapi sepertinya itu sudah tak kau butuhkan lagi ya :) Tak ada artinya juga untukmu Tak berguna juga bagimu Mungkin saatnya kutenangkan diri Menghargai setiap yang bertamu Mensyukuri setiap yang hadir Allah tau yang terbaik Ya sudah.. Untukmu, sehat selalu yaa.. Wasalamualaikum... :)
Ada yg berbeda di malam ini. Sosokmu menyelinap di fikiranku. Bukan tentang rindu. Bukan pula kenangan. Hanya sebatas peranmu yg kembali bermanuskrip di angan angan. Yg kembali berkacak pinggang, memerakan tokoh figuran namun intens. Bukan protagonis, maupun antagonis. Bukan di prolog, bukan pula di epilog. Datar. Namun lebih berombak dibanding gelombang ultrasonik. Lebih bergejolak dibanding euforia PPKM covid jilid 2. Entahlah, aku susah mendeskripsikan sosokmu di fikiranku kali ini. Feel ku menguat. Tapi aku tak mengerti ke arah mana. Tak menahan langkahku untuk maju, tapi juga tak membiarkan langkahku mundur. Memang sebenar benarnya. Aku tak paham. Yg ku ingin hanya, malam ini, duduk di tepian danau, kita bercengkrama. Membicarakan hal tak penting sekalipun. Kabarmu, kabarku, kabar kora kora yang tak kunjung beroprasi...